Jumat, 07 Februari 2020

Review Day

Semua yang terjadi hari ini adalah kehendak-Nya. Itulah yang terbaik. Karena Allah akan selalu menjadi Sang Maha-Baik.


Halo. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Selamat pagi untuk kamu yang akan mencari jalan rezeki dengan tanpa mengaharap budi. Selamat siang untuk kamu yang sedang berkeringat peluh karena betapa sulitnya hari ini. Dan selamat malam untuk kamu yang sedang bersujud berbisik pada bumi di penghujung malam ini.

Kamu, adalah orang orang hebat dengan berjuta mimpi dan harapan. Tak apa. Semua akan baik baik saja. Karena akan selalu ada Allah di sisi mu. ^_^

Bismillahirrahmanirrahim.
     Hari kedua belajar dengan mata kuliah Bumi dan Antariksa bersama Ibu Nova. Hari ini kami belajar mengenai hebatnya ciptaan dan kekuatan dari Allah yang sangat luar biasa. seperti dalam film Pompeii dijelaskan bahwa Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum, sampai kaum itu merubah keadaannya. Disana terlihat banyak sekali kekufuran yang dipertontonkan begitu saja. Seperti gladiator, perzinahan dan tidak adanya keyakinan. Hal tersebut membuat gunung dan lautan seolah olah tak kuat lagi menahan makhluk yang telah tersesat tersebut. Maka Allah menurunkan Azab pedihnya dengan letusan gunung bersama datangnya tsunami. Burung burung turun gunung, kuda kuda tak terkendali, tanah dan batuan jatuh bersama gempa yang terjadi, tak membuat makhluk yang ada disana merasakan sesuatu yang tidak beres akan terjadi. Karena mereka tak pernah mengira betapa besarnya gunung yang biasa mereka lihat, ternyata menyimpan sesuatu dibawah laut. Maka Allah dengan kekuasaan-Nya dengan mudah menghancurkannya hanya dengan sepersekian detik.

      Sedangkan pada film Twighligh Saga dijelaskan lautan lautan yang dapat menyebabkan Tsunami dengan gempa tektonik yang terjadi dibawah laut. Dan pembelajaran yang paling berharga adalah terdapat dalam film Taare Zameen Par. Dimana itu menceritakan tentang seorang anak yang mengalami keterlambatan dalam mengerti sesuatu seperti berhitung dan membaca. Dibawah tekanan ayahnya yang menganggap ia adalah "produk gagal" dan harus menjadi seperti kakaknya membuat ia merasakan tekanan mental yang luar biasa ditambah lagi saat ia dimasukkan kedalam sekolah asrama. Ia kehilangan arah, menangis dalam kamar mandi dan kegelapan tentu membuatnya menjadi seseorang yang tidak akan diharapkan lagi oleh siapapun. Sampai dimana ia bertemu dengan Guru olahraga yang memberinya semangat baru dengan inovasi pembelajaran dan mengembangkan bakat melukis nya. Guru itu sangatlah menyayanginya dan sangat bangga saat anak itu menang dalam perlombaan melukis. Ia tidak pernah menyerah dalam mengajar anak walau dengan kekurangan dibandingkan dengan murid yang lain. 

          Hal itulah yang membuat saya semakin termotivasi menjadi guru yang "baik" untuk anak anak murid saya nanti. Pembelajaran dari film tersebut sangatlah penting bahwa saya sebagai calon guru haruslah ada rasa pantang menyerah dalam mengajar.

Semoga aku,kamu dan kita semua dapat menjadi guru yang baik untuk anak anak kita, karena kitalah guru pertama untuk anak kita yang akan menjadi seseorang yang besar dimasa depan. Aamiin...


Sekian dari ku tentang sedikit kisahku hari ini, mohon maaf apabila ada kata yang kurang berkenan dihati. Afwan Minkum. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar